INILAH RAJANYA PARA WALI SYAIKH ABDUL QODIR JAILANI, UMAT MUSLIM TOLONG BANTU SHARE YA.!!!
Rajanya beberapa wali Syaikh Abdul Qodir Jailani. Siapakah dari golongan muslimin sekarang ini yg tidak mengetahui sosok ulama besar Syaikh Abdul Qodir Jaelani?

Nama yang telah mashur serta di kenal oleh beberapa santri di pondok-pondok pesantren, bahkan juga dari kelompok orang-orang awampun sosok serta nama Syaikh Abdul Qodir Jailani telah tak asing lagi di telinga mereka.
Kemasyhuran nama beliau ini karena sebab keutamaan serta bebrapa layanan beliau pada umat dalam menebarkan serta membela aqidah ahlus sunnah wal jama’ah (hal semacam ini dapat diliat dalam kitabnya yang populer “Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq”, bahkan juga beliau juga sudah menyanggah dengan tegas pada beberapa orang yang menyelisihi sunnah).
Hingga tidaklah mengherankan bila nama Syaikh Abdul Qodir Jailani disanjung serta di cintai oleh golongan muslimin, hingga saat saat ini. Beliau yaitu seseorang alim yang beraqidah ahlus sunnah ikuti jalan salafush shalih, lahir di Baghdad pada tahun 470H, tepatnya di kota Jailan, karena itu diakhir nama beliau ditambahkan kata al Jailani.
Allah sudah memberi keberkahan serta karomah padanya lantaran keimanan serta ketakwaannya. Cuma saja beberapa dari golongan muslimin yang ghuluw (berlebih-lebih) dalam mengagungkan Syaikh Abdul Qodir Jailani sudah bikin kedustaan-kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berbentuk beberapa cerita, beberapa pengucapan, ajaran-ajaran serta beberapa kepercayaan yang menyelisihi ajaran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam serta beberapa sahabatnya.
Seperti kedustaan-kedustaan atas nama Syaikh Abdul Qodir Jailani ini sudah menyebar di Indonesia yang dikemas dalam satu acara atau budaya ritual yang di kenal dengan nama “manaqiban”.
“Manaqiban” yaitu pembacaan autobiografi (kisah hidup) Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk kembali kenang beliau serta mengambil hikmah dari beberapa cerita ritual yang beliau alami dimasa hidupnya.
Aktivitas ini telah jadi acara kebiasaan yang dikira oleh mereka sebagai bentuk hubungan kecintaan untuk terus-menerus menyambung tali bersilahturahmi dengan Syaikh Abdul Qadir al Jailani yang di kenal dikalangan mereka dengan “shulthonul auliya” (Rajanya beberapa wali).
Sangat banyak beberapa cerita palsu mengenai karomah-karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani dalam manaqiban yang kerap mereka baca, salah satunya yaitu, cerita Syaikh Abdul Qodir Jailani menghidupkan ayam yang sudah mati, merebut ruh yang sudah dicabut oleh malakul maut diatas langit serta dikembalikan kejasadnya awal mulanya, berdialog dengan kambing dan lain-lain.
Semuanya beberapa cerita dusta tsb mereka mengkonsumsi mentah-mentah serta dipercaya kebenarannya, kian lebih itu mereka mempunyai asumsi kalau “Syaikh Abdul Qodir Jailani derajatnya ada diatas Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam, seperti perihal (menurut mereka) kalau Khidir sebagai wali Allah mempunyai kedudukan, wawasan serta pengetahuan yang lebih tinggi daripada Musa sebagai Rasul Allah.
Sungguh alasan yang begitu salah, lantaran bertenatangan dengan dalil-dalil syar’i yang menyebutkan kalau Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam yaitu pemimpin beberapa nabi serta rasul, manusia yang paling mulya di segi Allah dari semua manusia serta makhluk yang lain.
Ada pula beberapa mereka yang jadikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (penghubung) dalam berdo’a pada Allah, mereka berasumsi kalau do’a seorang akan tidak dikabulkan oleh
Alloh Subhanahu wa Ta’ala, terkecuali dengan perantaraan Syaikh Abdul Qodir Jailani. Perbuatan ini adalah satu diantara yang membatalkan keislaman seseorang muslim menurut perjanjian beberapa ulama (ijma’), berdasar pada firman Allah didalam al quran,
“Ingatlah, cuma milik Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). serta beberapa orang yang mengambil pelindung terkecuali Allah (berkata) : “Kami tak menyembah mereka tetapi agar mereka mendekatkan Kami pada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sebenarnya Allah bakal mengambil keputusan diantara mereka mengenai apa yang mereka berselisih kepadanya. Sebenarnya Allah tak menunjuki beberapa orang yang pendusta serta begitu ingkar. ” (az zumar : 3)
Tersebut disini cuplikan dari perkataan seseorang mursyid (pembimbing) di acara manaqiban suryalaya Tasikmalaya,
“Meskipun di dalam manaqiban ada berbagai macam karomah Syaikh Abdul Qodur Jailani yang ada di luar rutinitas manusia, kita mesti yakin serta janganlah beberapa sangsi, oleh karena itu karomah. Didalam al-Qur’anpun berbagai macam keluarbiasaan dari seseorang manusia yang sudah dimuliakan oleh Allah dapat kita baca seperti dalam cerita Ashabul Kahfi, cerita Siti Maryam dan sebagainya.
Mereka tidaklah Rasul yang didapatkan mu’jizat namun cuma seseorang yang sudah dimuliakan oleh Allah dengan karomahnya. Syaikh ‘Abdul Qodir Jailani menyampaikan, siapa saja yang menginginkan terkait denganku, menginginkan saya berikan pada Allah permintaanmu, jadi ucapkanlah : Bismillaahi, ‘alaa niyyati sayyidi syekh ‘abdul Qodir Jailani. ” (Satu pendustaan yang mengatas namakan syaikh Abdul Qodir Jailani).
Sama seperti dengan orang yang segera memohon (berdo’a) pada Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk di hilangkan kesempitan serta dipenuhi semua kebutuhannya. Inipun bentuk pendholiman pada Allah Ta’ala, lantaran doa yaitu beribadah sedang beribadah itu tak bisa ditujukan terkecuali cuma untuk Allah Ta’ala.
Jadi saat memohon (berdoa) pada terkecuali Allah bermakna itu yaitu syririk serta pendholiman yang paling agung. Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, pasti bakal Kuperkenankan untuk kalian. Sebenarnya beberapa orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku bakal masuk neraka Jahanam dalam kondisi hina dina” (Ghafir : 60).
Diluar itu, merekapun suka memajang gambar syaikh Abdul Qodir Jailani di tiap-tiap tempat utama/paling utama, lantaran mereka yakini “ada keberkahan dari gambar tsb”. Apakah benar gambar yang mereka pajang itu, asli gambar Syaikh Abdul Qodir Jailani atau mungkin rekaan? (Itupun masihlah sinyal bertanya).
Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam sudah berlaku tegas dalam permasalahan ini, seperti diriwiyatkan dari Aisyah Radiyallahu ‘anha, ia berkata : Rasulullah masuk menuju saya serta saya tutup bilik dengan gorden tidak tebal bergambar (dalam kisah lain : menggantungkan gorden tidak tebal bergambar kuda bersayap…), jadi saat beliau memandangnya, beliau -shalallohu ‘alaihi wa sallam- merobeknya serta dengan muka merah padam, beliau bersabda, “Hai Aisyah, manusia yang paling keras disiksa di Hari Kiamat yaitu mereka yang mengikuti ciptaan Allah. ” Kata Aisyah : “Maka kami memotong-motongnya lantas membuatnya satu atau dua bantal. ” (Bukhori & Muslim).
Dalam kisah yang lain dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shalallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Malikat tak masuk tempat tinggal yang didalamnya ada anjing serta gambar” (HR Bukhari & Muslim, dengan lafadz Muslim). ”
Wal hasil, mereka lebih suka merutinkan membaca “manaqiban” (beberapa cerita dusta) dari pada membaca Al quran (kalam Allah) yang mulya, sebenarnya syetan dengan cara perlahan sudah menggiring mereka untuk meninggalkan Al quran serta sunnah dan jadikan “manaqiban” sebagai pijakan hidup serta aqidah mereka. Sungguh kenyataan yang begitu menyedihkan sekali. Nas alulloha alhidayata wattaufiqo.

Nama yang telah mashur serta di kenal oleh beberapa santri di pondok-pondok pesantren, bahkan juga dari kelompok orang-orang awampun sosok serta nama Syaikh Abdul Qodir Jailani telah tak asing lagi di telinga mereka.
Kemasyhuran nama beliau ini karena sebab keutamaan serta bebrapa layanan beliau pada umat dalam menebarkan serta membela aqidah ahlus sunnah wal jama’ah (hal semacam ini dapat diliat dalam kitabnya yang populer “Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq”, bahkan juga beliau juga sudah menyanggah dengan tegas pada beberapa orang yang menyelisihi sunnah).
Hingga tidaklah mengherankan bila nama Syaikh Abdul Qodir Jailani disanjung serta di cintai oleh golongan muslimin, hingga saat saat ini. Beliau yaitu seseorang alim yang beraqidah ahlus sunnah ikuti jalan salafush shalih, lahir di Baghdad pada tahun 470H, tepatnya di kota Jailan, karena itu diakhir nama beliau ditambahkan kata al Jailani.
Allah sudah memberi keberkahan serta karomah padanya lantaran keimanan serta ketakwaannya. Cuma saja beberapa dari golongan muslimin yang ghuluw (berlebih-lebih) dalam mengagungkan Syaikh Abdul Qodir Jailani sudah bikin kedustaan-kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berbentuk beberapa cerita, beberapa pengucapan, ajaran-ajaran serta beberapa kepercayaan yang menyelisihi ajaran Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam serta beberapa sahabatnya.
Seperti kedustaan-kedustaan atas nama Syaikh Abdul Qodir Jailani ini sudah menyebar di Indonesia yang dikemas dalam satu acara atau budaya ritual yang di kenal dengan nama “manaqiban”.
“Manaqiban” yaitu pembacaan autobiografi (kisah hidup) Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk kembali kenang beliau serta mengambil hikmah dari beberapa cerita ritual yang beliau alami dimasa hidupnya.
Aktivitas ini telah jadi acara kebiasaan yang dikira oleh mereka sebagai bentuk hubungan kecintaan untuk terus-menerus menyambung tali bersilahturahmi dengan Syaikh Abdul Qadir al Jailani yang di kenal dikalangan mereka dengan “shulthonul auliya” (Rajanya beberapa wali).
Sangat banyak beberapa cerita palsu mengenai karomah-karomah Syaikh Abdul Qodir Jailani dalam manaqiban yang kerap mereka baca, salah satunya yaitu, cerita Syaikh Abdul Qodir Jailani menghidupkan ayam yang sudah mati, merebut ruh yang sudah dicabut oleh malakul maut diatas langit serta dikembalikan kejasadnya awal mulanya, berdialog dengan kambing dan lain-lain.
Semuanya beberapa cerita dusta tsb mereka mengkonsumsi mentah-mentah serta dipercaya kebenarannya, kian lebih itu mereka mempunyai asumsi kalau “Syaikh Abdul Qodir Jailani derajatnya ada diatas Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam, seperti perihal (menurut mereka) kalau Khidir sebagai wali Allah mempunyai kedudukan, wawasan serta pengetahuan yang lebih tinggi daripada Musa sebagai Rasul Allah.
Sungguh alasan yang begitu salah, lantaran bertenatangan dengan dalil-dalil syar’i yang menyebutkan kalau Muhammad shalallohu ‘alaihi wa sallam yaitu pemimpin beberapa nabi serta rasul, manusia yang paling mulya di segi Allah dari semua manusia serta makhluk yang lain.
Ada pula beberapa mereka yang jadikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (penghubung) dalam berdo’a pada Allah, mereka berasumsi kalau do’a seorang akan tidak dikabulkan oleh
Alloh Subhanahu wa Ta’ala, terkecuali dengan perantaraan Syaikh Abdul Qodir Jailani. Perbuatan ini adalah satu diantara yang membatalkan keislaman seseorang muslim menurut perjanjian beberapa ulama (ijma’), berdasar pada firman Allah didalam al quran,
“Ingatlah, cuma milik Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). serta beberapa orang yang mengambil pelindung terkecuali Allah (berkata) : “Kami tak menyembah mereka tetapi agar mereka mendekatkan Kami pada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sebenarnya Allah bakal mengambil keputusan diantara mereka mengenai apa yang mereka berselisih kepadanya. Sebenarnya Allah tak menunjuki beberapa orang yang pendusta serta begitu ingkar. ” (az zumar : 3)
Tersebut disini cuplikan dari perkataan seseorang mursyid (pembimbing) di acara manaqiban suryalaya Tasikmalaya,
“Meskipun di dalam manaqiban ada berbagai macam karomah Syaikh Abdul Qodur Jailani yang ada di luar rutinitas manusia, kita mesti yakin serta janganlah beberapa sangsi, oleh karena itu karomah. Didalam al-Qur’anpun berbagai macam keluarbiasaan dari seseorang manusia yang sudah dimuliakan oleh Allah dapat kita baca seperti dalam cerita Ashabul Kahfi, cerita Siti Maryam dan sebagainya.
Mereka tidaklah Rasul yang didapatkan mu’jizat namun cuma seseorang yang sudah dimuliakan oleh Allah dengan karomahnya. Syaikh ‘Abdul Qodir Jailani menyampaikan, siapa saja yang menginginkan terkait denganku, menginginkan saya berikan pada Allah permintaanmu, jadi ucapkanlah : Bismillaahi, ‘alaa niyyati sayyidi syekh ‘abdul Qodir Jailani. ” (Satu pendustaan yang mengatas namakan syaikh Abdul Qodir Jailani).
Sama seperti dengan orang yang segera memohon (berdo’a) pada Syaikh Abdul Qodir Jailani untuk di hilangkan kesempitan serta dipenuhi semua kebutuhannya. Inipun bentuk pendholiman pada Allah Ta’ala, lantaran doa yaitu beribadah sedang beribadah itu tak bisa ditujukan terkecuali cuma untuk Allah Ta’ala.
Jadi saat memohon (berdoa) pada terkecuali Allah bermakna itu yaitu syririk serta pendholiman yang paling agung. Allah berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, pasti bakal Kuperkenankan untuk kalian. Sebenarnya beberapa orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku bakal masuk neraka Jahanam dalam kondisi hina dina” (Ghafir : 60).
Diluar itu, merekapun suka memajang gambar syaikh Abdul Qodir Jailani di tiap-tiap tempat utama/paling utama, lantaran mereka yakini “ada keberkahan dari gambar tsb”. Apakah benar gambar yang mereka pajang itu, asli gambar Syaikh Abdul Qodir Jailani atau mungkin rekaan? (Itupun masihlah sinyal bertanya).
Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam sudah berlaku tegas dalam permasalahan ini, seperti diriwiyatkan dari Aisyah Radiyallahu ‘anha, ia berkata : Rasulullah masuk menuju saya serta saya tutup bilik dengan gorden tidak tebal bergambar (dalam kisah lain : menggantungkan gorden tidak tebal bergambar kuda bersayap…), jadi saat beliau memandangnya, beliau -shalallohu ‘alaihi wa sallam- merobeknya serta dengan muka merah padam, beliau bersabda, “Hai Aisyah, manusia yang paling keras disiksa di Hari Kiamat yaitu mereka yang mengikuti ciptaan Allah. ” Kata Aisyah : “Maka kami memotong-motongnya lantas membuatnya satu atau dua bantal. ” (Bukhori & Muslim).
Dalam kisah yang lain dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shalallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Malikat tak masuk tempat tinggal yang didalamnya ada anjing serta gambar” (HR Bukhari & Muslim, dengan lafadz Muslim). ”
Wal hasil, mereka lebih suka merutinkan membaca “manaqiban” (beberapa cerita dusta) dari pada membaca Al quran (kalam Allah) yang mulya, sebenarnya syetan dengan cara perlahan sudah menggiring mereka untuk meninggalkan Al quran serta sunnah dan jadikan “manaqiban” sebagai pijakan hidup serta aqidah mereka. Sungguh kenyataan yang begitu menyedihkan sekali. Nas alulloha alhidayata wattaufiqo.
INILAH RAJANYA PARA WALI SYAIKH ABDUL QODIR JAILANI, UMAT MUSLIM TOLONG BANTU SHARE YA.!!!
Reviewed by Unknown
on
22.08
Rating:
